Norma Baru Pembelajaran Abad Ini, Pakar Teknologi Pendidikan UNESA: Sinergi Pendidik dan Orang Tua Murid Jadi Kunci

Unesa.ac.id, Surabaya–Pembelajaran daring yang dilakukan
selama pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik maupun orang
tua murid. Satu sisi guru dituntut kreatif dan inovatif dalam mendesain
mempelajaran yang menyenangkan dan di sisi lain orang tua juga dituntut menjadi
guru yang baik di rumah.
Mengenai optimalisasi peran guru dan orang tua dalam
pembelajaran daring, Pakar Teknologi Pendidikan UNESA Prof. Dr. Mustaji, M.Pd
mengupasnya dalam diskusi pendidikan yang digelar YIMI Gresik pada Kamis
(8/7/2021). Kaprodi S-3 Teknologi Pendidikan itu mengatakan bahwa dalam
penerapan pembelajaran daring, ada beberapa yang perlu diperhatikan oleh guru
yakni merancang pembelajaran dengan baik yang didasarkan pada aspek tujuan,
karakteristik siswa, konteks, dan materi pembelajaran.
Selain itu, pada pembelajaran daring, guru seakan dipaksa
bekerja tanpa batas. Selain sibuk menyiapkan materi baik dalam bentuk narasi,
video maupun multimedia, juga harus siap menjawab atau menjelaskan materi
kepada siswa kapan saja lewat “chat room” yang disepakati. Sebab, tidak semua
siswa bisa langsung memahami materi yang disampaikan dan kadang memunculkan
pertanyaan dan setidaknya diskusi ringan secara berkelanjutan.
Dia menambahkan, guru harus mendidik dan memberlakukan anak
sesuai zamannya. Dengan kata lain, pendidik harus memahami bagaimana “aturan
main” atau cara dan proses anak belajar di abad ini. Jika dulu belajar identik
di dalam kelas, membuka buku paket dan menulis. Sementara sekarang belajar bisa
dilakukan di mana saja, tanpa batas dan bahkan lewat smartphone pun bisa
mengakses banyak hal. “Karena itu, kita sebagai guru harus memahami paradigma
pemanfaatan teknologi dan menjadikannya bagian dari solusi dan mewujudkan
peristiwa belajar dan pembelajaran yang efektif dan efisien,” tandasnnya.
Pada umumnya, pendidikan terjadi di tiga pusat yaitu keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Selain itu, juga ada pusat pendidikan keempat, yaitu
media (sosial dan masa). Menurutnya, karena murid saat ini melekat dengan
smartphone dan cenderung menggunakan media sosial, maka guru pun ditantang
untuk menjadikan media sebagai bagian dari strategi atau media pembelajaran
yang menarik bagi anak.
Sementara itu, hal lain yang perlu disadari yakni adanya norma
baru dalam pendidikan dan pembelajaran saat ini. Pertama, rumah menjadi tempat
belajar utama bagi anak. Kedua, orang tua punya peran penting dalam mendorong
minat dan motivasi belajar anak. Ketiga, orang tua harus belajar dan memahami
strategi pembelajaran maupun model-model pembelajaran. Keempat, guru adalah
orang yang sama-sama belajar bersama anak. “Guru dan orang tua sama-sama berperan
penting dalam tumbuh dan berkembangnya anak,“ tukasnya.
Tren pendidikan ke depan, yakni adannya kombinasi antara
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online atau yang dikenal dengan
blended learning yang perlu diperhatikan baik-baik oleh guru maupun orang tua.
Keberhasilan pembelajaran blended learning sangat ditentukan oleh peran guru
dan orang tua serta bagaimana sinergi keduanya dalam menjalankan fungsi
edukasi, koordinasi, komunikasi dan kontrol baik saat anak ada di rumah,
sekolah maupun di luar. “Sinergisitas, kemasan pembelajaran yang menarik,
berisi dan bermakna menjadi kunci,“ tegasnya. “Kita sebagai orang tua atau guru
harus memastikan bahwa anak atau murid bisa bersosialisasi dengan baik,
berdiskusi dan berkomunikasi serta berkolaborasi,“ pungkasnya. (hasna/zam)
Sumber:
https://www.unesa.ac.id/norma-baru-pembelajaran-abad-ini-pakar-teknologi-pendidikan-unesa-sinergi-pendidik-dan-orang-tua-murid-jadi-kunci